19 May 2008

Kebangkitan Nasional dan kondisi terkini kita

Astagafirullah.. BBM naik lagi.
Jika ditanya apa korelasi BBM dengan harga dan rakyat kecil, maka jawabannya adalah sebanding dengan harga dan berbanding terbalik dengan kesejahteraan rakyat. Artinya semakin naik BBM, semakin meroket harga dan semakin terpuruk kedalam ceruk rakyat jelata. Ini adalah realita, ini adalah sesuatu yang harus dihadapi dalam euforia menyambut 100 tahun kebangkrutan nasional, baca : kebangkitan nasional.

Langkah pemerintah memberikan BLT seperti akan semakin mendidik masyarakat cinta akan kemiskinan. Mereka seperti dilatih perpriode untuk selalu menengadahkan tangan, meminta belas kasihan. Ini adalah dekadensi moral bangsa indonesia. Akibatnya negara kita bukan hanya tidak bisa menjadi negara maju, akan tetapi menjadi negara MUNDUR. Negara Mundur beda dengan negara berkembang, jika negara berkembang ada juga kemajuan tetapi lambat, tapi masih menuju arah kemajuan. Tapi negara mundur semakin hari semakin jauh kebelakang. Kita dulu tidak seperti ini. Dulu masyarakat indonesia terkenal dengan jiwa patriotisme. Mereka pantang minta belas kasihan. Tengoklah mulai dari generasi Budi Utomo sampai ke generasi Jendral Sudirman, mereka nenek moyang kita itu biasa hidup tanpa belas kasihan, walaupun nyawa tantangannya. Sekarang... kita seperti didesain untuk hidup dengan sejuta ketergantungan, hidup dengan milyaran belas kasihan. Ada apa ini......!

Kemaren sore seorang tokoh nasionalis Indonesia yang beliau juga artis senior berpulang keharibaan Ibu Pertiwi. Seorang tokoh yang konsisten sulit dicari dalam seribu, rela mundur dari jabatan sebagai anggota parlemen demi mempertahankan prinsip yang diyakininya. Padahal apa yang tidak bisa kalau jadi anggota parlemen. Pulaupun bisa dijual, hutanpun bisa dilego, negara mereka yang ngatur, rakyat tinggal terima bersih, bersih sengsaranya, bersih akibat buruknya.

Kematian tokoh nasionalis itu seperti melambangkan semakin matinya rasa nasionalis penghuni indonesia ini, kenapa dibilang penghuni? karena indonesia bukan hanya dihuni oleh manusia akan tetapi jin, setan, koruptor juga ada sebagai penghuni untaian mutiara dikhatulistiwa ini. Mereka layaknya manusia. Punya rumah, punya pekerjaan, punya penghasilan, anak, mobil, masalah, istri dan sebagainya. Akan tetapi satu yang mereka tidak punya. Apa itu ? Hati yang bersih. Itu mereka sama sekali tidak punya. Sekali lagi Mereka Tidak Punya Hati yang Bersih.

Lalu.
Apa yang terfikirkan oleh kita sekarang ini. Apakah negara ini terlalu besar, sehingga tidak mampu mengurus begitu banyaknya permintaan layanan, begitu banyaknya tuntutan masyarakat. Tidak juga.. Justru dengan ada kemajuan teknologi informasi apa-apa bisa kita ketahui saat itu juga sehingga begitu banyak peristiwa dibumi pertiwi ini yang seakan tiada hentinya, mengglondong masuk ke relung-relung fikiran kita bisa segera dicerna untuk mengambil sikap (kalau kita rakyat kecil) atau mengambil keputusan (kalau kita rakyat besar).

Lalu.
Dimana letak rumitnya masalah.
Kuncinya kalau menurut aku sebagai rakyat kecil adalah, kita harus konsisten berperan. Jika kita anggota parlemen jadilah anggota parlemen sesungguhnya, jangan jadi calo, jangan jadi pengusaha, jangan jadi bisnis man dan konsistenkan itu, jika tidak konsisten, KELUAR. Insya Allah setiap keputusan yang dibuat pasti berpihak kepada rakyat tidak berpihak kepada mereka (anggota parlemen). Jika jadi pejabat, baca Tugas Pokok dan Fungsi sebagai pejabat, lalu jabarkan semuanya secara konsisten, jangan suatu saat jadi pejabat, ditempat lain jadi makelar atau Direktur sebuah perusahaan. jika tidak mampu, MENGUNDURKAN DIRI. Jadi jaksa begitu juga, jangan jadi pemeras, jangan jadi tukang takut-takuti orang, jika tidak mampu, yaaa PENSIUN MUDA.

Intinya adalah : Maknai hidup kita dengan arti yang sesungguhnya, niscaya semua bisa jadi amal ibadah.

Selanjutnya maknailah Kebangkitan Nasional itu sebagai kebangkitan sikap dan prilaku kita untuk tetap memaknai peran yang diberikan kepada kita dalam menjalani kehidupan ini. Niscaya Kebangkitan Nasional menjadi kebangkitan yang sesungguhnya untuk kita semua. Mardeka Indonesia.....! Bangkit Indonesia...Jangan Bangkitkan Harga BBM....!

No comments: