KALAU saat ini Anda merasakan cekikan harga yang terus melambung, Anda tidak sendiri. Warga Ekuador harus merogoh kantongnya lebih dalam untuk membeli beras, sementara warga Perancis pun pusing karena harga gourmet juga naik. Pendeknya, nyaris tidak ada penduduk di dunia ini yang tidak merasakan badai kenaikan harga.
Perubahan iklim dituding jadi biang keladinya. Tetapi, perubahan drastis dalam perekonomian dunia, termasuk kenaikan harga minyak, merosotnya cadangan pangan, serta meroketnya konsumsi di China dan India, juga harus dipersalahkan.
Namun, negara-negara paling miskin tetap menderita paling parah. Ancaman kelaparan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mencaplok negara-negara itu. Krisis roti di Mesir beberapa waktu lalu sudah menewaskan dua orang karena berebut makanan berbahan dasar gandum itu. Peristiwa yang lebih kurang sama terjadi di Burkina Faso dan Kamerun, awal Maret lalu.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa orang-orang Italia juga sudah memprotes kenaikan harga pangan. Di Haiti harga seporsi spaghetti sudah naik dua kali lipat, begitu juga dengan miso di Jepang yang kenaikannya mulai mengkhawatirkan.
"Tidak mungkin harga kembali seperti semula, serendah yang bisa kita temui," kata Abdolreza Abbassian, ekonom yang juga sekretaris Intergovernmental Group for Grain untuk FAO, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, kepada wartawan beberapa waktu lalu.
"Kalau saat ini Anda di Haiti, kecuali pemerintah menyubsidi, masyarakat di sana tidak punya pilihan lain selain mengurangi konsumsi. Itu skenario yang benar-benar brutal. Tapi itulah yang terjadi," kata Abbassian.
Tidak ada yang lebih tahu ketimbang Eugene Thermilon (30). Buruh harian ini tidak bisa lagi mendapatkan pasta untuk memberi makan istri dan empat anaknya sejak harga pasta berlipat dua, yakni setara 57 sen dollar sekantung. Kini mereka hanya makan dua kaleng jagung.
"Mereka tidak pernah bisa kenyang," kata Thermilon sambil menuju rumahnya yang kumuh di ibu kota Haiti. Untuk esok hari, laki-laki ini belum punya apa-apa untuk mengganjal perut keluarganya.
Kelaparan di keluarga Thermilon punya efek berantai, menular ke keluarga lain. Pemilik toko makanan, Fabiola Duran Estime (31), kehilangan banyak pelanggan, seperti Thermilon. Anak perempuannya yang baru duduk di TK pun harus DO (drop out) karena Fabiola tidak bisa membayar uang sekolah 20 dollar per bulan. Kasihan, padahal Fyva, bocah itu, baru saja bisa membaca.
Harga diperkirakan bakal lebih stabil, tetapi itu dalam jangka panjang. Petani akan menanam lebih banyak padi-padian, baik untuk makanan dan bahan bakar, hingga harga turun. Ini sudah terjadi dengan gandum yang makin banyak ditanam di AS, Kanada, dan Eropa tahun depan.
Meski begitu, bukan berarti kesengsaraan cepat berlalu. FAO memprediksi masyarakat masih akan menghadapi harga pangan yang tinggi hingga 10 tahun mendatang.
Kenaikan harga minyaklah yang kembali menjadi sasaran tudingan. Naiknya harga minyak selalu membawa efek berantai, harga pupuk sampai biaya produksi makanan pun ikut naik. Meningkatnya kebutuhan akan daging dan dairy di negara yang cepat pertumbuhannya seperti China dan India memaksa harga padi-padian naik, untuk memberi makan ternak, begitu juga dengan kebutuhan untuk memproduksi biofuel.
Yang perlu dicermati dalam krisis ini adalah kenaikan harga itu dirasakan di seluruh dunia, termasuk negara maju. Di AS, harga pangan naik 4 persen tahun lalu, tertinggi sejak 1990. Departemen Pertanian AS memperkirakan harga masih akan naik selama 2008.
Sampai Desember 2007, 37 negara sudah menghadapi krisis pangan, bahkan 20 negara di antaranya sudah menjalankan kebijakan kontrol pangan. Tentu saja, bagi banyak orang ini merupakan bencana. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menyatakan, lembaga itu menghadapi kekurangan 500 juta dollar tahun ini untuk menyediakan makanan bagi 89 juta manusia yang membutuhkan.
Di Mesir, harga roti naik 35 persen dan minyak goreng naik 26 persen. Pemerintah pun mengajukan program penghapusan subsidi dan menggantinya dengan pemberian uang tunai bagi keluarga yang membutuhkan. Namun rencana ini mengundang protes masyarakat dan akhirnya ditangguhkan.
“Sebuah revolusi orang lapar sedang menunggu,” kata Mohammed el-Askalani dari Rakyat Anti-Hidup Biaya Tinggi, kelompok lobi yang dibentuk untuk menentang pemangkasan subsidi.
Itu cerita di Mesir. Di China lain lagi. Kenaikan harga bisa berarti beban sekaligus berkah. Begitu tingkat konsumsi daging meningkat 150 persen sejak 1980, Zhou Jian sejak enam bulan lalu berhenti menjual suku cadang mobil dan beralih menjual daging babi. Harga daging babi melonjak 58 persen dibanding beberapa tahun sebelumnya. Namun, antrean panjang ibu-ibu rumah tangga di toko-toko daging masih saja terlihat.
Pemuda 26 tahun itu pun menjadi lebih kaya sebab kini ia mengantongi 4.200 dollar per bulan, dua sampai tiga kali lipat penghasilannya ketika masih berdagang onderdil mobil.
Bahkan, sekarang bukan cuma daging babi, tetapi juga daging sapi pun mulai menjadi santapan untuk menyenangkan lidah meski bukan untuk konsumsi harian. “Kelas menengah China mulai mengubah pandangan tradisional tentang daging sapi sebagai sebuah kemewahan,” kata Kevin Timberlake, pengelola Western Cattle Company, perusahaan pengolahan daging AS yang beroperasi di Mongolia Dalam.
Pada saat yang sama, lonjakan harga makanan telah mengancam stabilitas ketersediaan pangan di negara dengan satu miliar penduduk itu. "Beijing mulai menggelontor pasar dengan beras cadangan untuk menjaga agar harga beras tetap terjangkau," kata Jing Ulrich, kepala cabang JP Morgan di China.
“Tetapi, ini bukan solusi yang menyelesaikan akar persoalan. Akar persoalannya adalah ketidakseimbangan persediaan dan permintaan. Permintaan begitu banyak, sedangkan stok tidak bertambah. Sesederhana itu,” kata Ulrich.
Bagi PM China Wen Jiabao, menghambat laju inflasi akibat kelangkaan pangan merupakan prioritas ekonomi. Pada Januari 2008, inflasi mencapai 7,1 persen dan itu akibat harga pangan yang melonjak hingga 18,2 persen.
Kelangkaan pangan yang berbuntut kenaikan harga juga disebabkan kebutuhan mencari energi alternatif sebagai pengganti minyak yang harganya juga tidak berhenti naik. Biofuel yang dilirik menjadi alternatif itu. Tetapi, ini sulit karena sumbernya juga bahan makanan seperti jagung, gula, dan kedelai.
Di Jepang, peningkatan produksi etanol mengancam keberadaan mayones dan miso (pasta kedelai), unsur kuliner penting di negara itu. Satu botol mayones seberat 1 kg naik 10 persen menjadi hampir 330 yen dalam dua bulan,” kata Daishi Inoue, koki di sebuah restoran China di Tokyo. “Memang untuk saat ini kenaikan itu belum memberatkan. Tapi kalau harga terus naik kami tidak punya pilihan lain, kami harus menaikkan harga juga,” ujar Inoue.
29 April 2008
28 April 2008
Mencoba Peruntungan
Sore ini aku mencoba peruntungan, aku menjumpai guru besar. beliau minta kami bekerja besok hari Kamis. Aku bisa..karena instruksi guru besar tidak ada berkata tidak. Saat aku utarakan maksud ku guru besar langsung setuju. Alhamdulillah...mudah-mudaha aku bisa menambah ilmu.
Hari hujan...akhir-akhir ini hari memang sering hujan. Dingin...
Kita bersabar dalam penantian...mudah yang dinanti membuahkan hasil...
Trima kasih guru besar....
Hari hujan...akhir-akhir ini hari memang sering hujan. Dingin...
Kita bersabar dalam penantian...mudah yang dinanti membuahkan hasil...
Trima kasih guru besar....
26 April 2008
Ilmu Pengetahuan Dalam Sebuah Perenungan
Kehidupan mempunyai batas begitu juga organisme. Kini, batas sudah tidak ada lagi dengan rasa ketidakpuasan manusia yang tak mengenal batas-batas. Abad ini merupakan kemunduran peradaban manusia bukan kemajuan peradaban manusia. Banyak para ahli mengatakan bahwa sains adalah penyelamat manusia abad modern. Betapa hebatnya, ketika manusia menciptakan, mesin uap, kapal, kereta api, lampu gas, computer, fotografi, AC, lampu gas, pesawat dan berbagai produk yang mengagumkan semua orang di dunia termasuk penulis.
Dan ini merupakan peradaban kemajuan manusia. Di sinilah muncul bahwa manusia adalah mahluk sempurna, luar biasa. Marxisme juga menyatakan sains sebagai penyelamat kehidupan. Dan manusia, pada akhirnya menjadi penguasa segala bidang, baik dari social, ilmu pengetahuan, sampai-sampai menjajah bulan. Sadar tidak sadar pada saat bersamaan manusia menjadi tuan penguasa alam, penguasa dirinya sendiri-bebas. Mengutip Toffler bahwa “Tujuan akhir kemenangan sains subyeksi proses evolusi itu sendiri untuk manusia yang sadar”.
Kekuasaan diatas kekuasaan kekuatan rasionalitas manusia tidak bisa dipungkiri lagi. Dan, kekuasaan dan kekuatan merupakan tujuan utama manusia tanpa harus memikirkan dampak dari kehidupan ekologis. Namun, bukan pesimis sains sudah terbukti tidak lagi mengenal batas kemanusian dan ekosistim kehidupan. Ternyata sains di abad globalisasi ini berbeda dengan tujuan yang diharapkan. Ilmuwan tetap mengatakan dengan kredo humanistik bahwa pekerjaannya demi kebaikan manusia sebagai alat untuk menyelamatkannya.
Terbukti, riset untuk sains memerlukan uang yang banyak. Dan, ironisnya ilmuwan tahu bahwa proyeknya harus dijual belikan. Dewasa ini sains sepenuhnya dikuasai oleh militer dan sistim ekonomi kapitalis global. Bisnis tetap bisnis, sains tidak bisa menghidupi dirinya sendiri dan akhirnya membunuh kehidupan ekologis.
Mengutip Robert Musil, matematika, Ibu sains alam eksak, nenek ilmu mesin juga ibu jauh sains yang memiliki semangat darinya, pada akhirnya,melahirkan gas beracun dan pesawat tempur. Dan, tujuannya, penulis menyimpulkan bahwa sains adalah mesin pembunuh biosfer kehidupan manusia.
Dari sainslah lahir sistim ekonomi global dan memicu pemanasan global yang membahayakan umat manusia dan kehidupannya. Salah satu ilmuwan abad ini Fritjop Capra dalam penelitiannya bahwa ilmu pengetahuan telah terjebak dalam jalur yang salah dengan menempatkan ilmu fisika sebagai panutan. Menurutnya, dunia sains sudah waktunya mengganti kiblat dari ilmu fisika—ilmu benda-benda mati—menuju ilmu biologi—ilmu tentang benda-benda hidup. Karena secara hirarkis mahluk hidup memiliki kompleksitas lebih tinggi ketimbang benda-benda mati.
Bahaya dari global warning penulis pernah menyampaikannya dalam tulisan yang berjudul Hancurnya Bumi:Ujung dari Global warning. Namun, bahaya kini sudah tidak dipedulikan manusia. Oleh, karena itu manusia merupakan pencipta sistim dan menciptakan bentuk-bentuk baru demi keuntungan ekonomi domain tanpa harus memikirkan bahaya. Pada akhirnya sistim pasarlah yang berbicara. Yang lemah bakal ditindas secara ekonomi. Dalam teori Chaos bahwa pasar merupakan sistim yang hidup dan terus bergerak. Teori usang Adam Smith pun ditinggalkan dengan mengemukakan bahwa dipasarlah proses demokrasi sepenuhnya berjalan dan hak asasi terjunjung.
Terbukti, mereka negara-negara besar (AS, Inggris, Australia, Israel) ribut perang ingin menguasai sumber daya alam di negara-negara lemah dan harus membunuh ribuan juta manusia. Indonesia satu-satunya negara yang taken for granted terhadap invansi mereka meski harus menjual sumber daya alam dan binatang langkanya termasuk manusianya yang berada diambang kemiskinan. Data World Bank tahun 2006 mengemukakan angka kemiskinan di Indonesia mencapai 37-39 juta jiwa dan jumlah pengangguran 10-12 juta jiwa diantara 100 juta angkatan kerja jiwa.
Ekspoitasi alam terus berlanjut meskipun peraturan lingkungan hidup terbaru muncul dalam masyarakat Internasional, produk ramah lingkungan, dan banyaknya perjuangan organisasi pencinta lingkungan dunia, namun deforestasi hutan, kepunahan satwa liar dalam jutaan tahun tak pernah berhenti. Pada Juli 2000, para Ilmuwan yang mencapai kutub Utara diatas kapal pemecah es Rusia Yamal berhadapan dengan suatu pemandangan yang aneh dan mengerikan suatu permukaan air terbuka luas, selebar satu mil, sebagai pengganti es tebal berabad-abad menutupi Samudra Artik (New York Times, (19/08), Tahun 2000). Terbukti, apakah bisa sains dan sistim ekonomi kapitalis globalisasi mempunyai solusi untuk mengatur iklim global terkendali lagi, membuat terumbu karang terbaru, membikin ozone buatan yang bisa melindungi kehidupan mendatang dari pemanasan global.
Adanya bencana artificial manusia bukan murni alam merupakan bukti dari pemanasan global yang dibuat manusia abad ini. Para Ilmuwan yang bertanggungjawab atas riset mereka tidak hanya secara intelektual namun juga secara moral. Sains juga menciptakan produk-produk baru seperti apa yang diungkapkan Jean Baudrillad bahwa di bagian lain dari Samudera Atlantik, kodok-kodok dan tikus tanpa kepala sedang dikloning di laboratorium-laboratorium pribadi, yang dilakukan sebagai persiapan untuk pengkloningan tubuh-tubuh manusia tanpa kepala yang nantinya akan dipergunakan sebagau sumber-sumber donasi organ tubuh.
Belum lagi, akibat dari sains melahirkan spesies baru yakni terjadi pada kasus Henrietta Lacks, sel-sel tumor yang diambil sebagai sampel dari tubuhnya yang kemudian dikembangbiakan di sebuah laboratorium akan terus berlanjut berkembang biak tanpa batas. Bahkan, sel-sel tersebut membentuk spesemen luar biasa dan mematikan sehingga menyebar ke seluruh dunia dan bahkan bisa hidup di luar angkasa, yaitu di permukaan Satelit AS Discoverer 17. Secara tidak sadar, kita dibunuh oleh perbuatan kita sendiri sebagai manusia. Manusia itu memang tidak pilih-pilih kasih; dia sendiri dengan senang hati akan bersedia menjadi kelinci percobaan seperti halnya makhluk-makhluk yang lain, baik yang hidup maupun yang mati.
Manusia dengan penuh semangat bermain-main dengan masa depannya sendiri sebagai sebuah spesies persis sebagaimana dia bermain-main dengan masa depan dari semua makhluk yang lain. Dalam upaya pencariannya yang membuta untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih besar lagi, manusia telah memprogram kehancurannya sendiri dengan keganasan yang sama kejamnya dengan caranya menghancurkan segala hal yang lain. Anda hampir-hampir tak bisa menuduh manusia itu sebagai bersifat egosentris. Manusia mengorbankan dirinya seperti juga mengorbankan segenap spesies lainnya dalam sebuah takdir yang asing dan bersifat coba-coba.
Percobaannya yang mengeluarkan Budget (anggaran nasional) banyak menelurkan bencana – bencana efek pengaruh global warning. Lantas, ujungnya bisa saja jaman es abad lalu kembali lagi yang menghancurkan kehidupan dinosaurus. Bukan berarti penulis pesimis, dan ini bisa saja mungkin terjadi bahwa dunia peradaban modern berjalan mundur bukan maju seperti perhitungan peledakan bom menuju titik awal yakni 0 artinya, menuju kehancuran. Selain itu, Penyakit era globalisasi pun semakin kompleks, mulai dari penyakit jiwa ( Schizoprhenia), AIDS, SARS belum lagi kanker kulit akibat dari radiasi matahari tidak bisa disembuhkan oleh para ahli-ahli di bidangnya tersebut.
Global warning merupakan pintu akhir dari segala batas menuju kepunahan spesies manusia dan organisme lainnya. Oleh karena itu, meski dunia terlambat menanggapinya, bencana-bencana tidak bisa dicegah dengan alat secanggih apapun yang siap menghancurkan ekosistim kehidupan bumi. Meskipun, bakal ada revolusi secara radikal, namun penulis tanpa harus menjadi pesimis memprediksi bahwa ini adalah proses involusi manusia dan mahluk hidup lainnya, seperti ilmu gravitasi yang ditemukan Ensteins bahwa benda jatuh kebawah, namun dewasa ini benda kembali pada asalnya, bukan lagi jatuh ke bawah.
Dan ini merupakan peradaban kemajuan manusia. Di sinilah muncul bahwa manusia adalah mahluk sempurna, luar biasa. Marxisme juga menyatakan sains sebagai penyelamat kehidupan. Dan manusia, pada akhirnya menjadi penguasa segala bidang, baik dari social, ilmu pengetahuan, sampai-sampai menjajah bulan. Sadar tidak sadar pada saat bersamaan manusia menjadi tuan penguasa alam, penguasa dirinya sendiri-bebas. Mengutip Toffler bahwa “Tujuan akhir kemenangan sains subyeksi proses evolusi itu sendiri untuk manusia yang sadar”.
Kekuasaan diatas kekuasaan kekuatan rasionalitas manusia tidak bisa dipungkiri lagi. Dan, kekuasaan dan kekuatan merupakan tujuan utama manusia tanpa harus memikirkan dampak dari kehidupan ekologis. Namun, bukan pesimis sains sudah terbukti tidak lagi mengenal batas kemanusian dan ekosistim kehidupan. Ternyata sains di abad globalisasi ini berbeda dengan tujuan yang diharapkan. Ilmuwan tetap mengatakan dengan kredo humanistik bahwa pekerjaannya demi kebaikan manusia sebagai alat untuk menyelamatkannya.
Terbukti, riset untuk sains memerlukan uang yang banyak. Dan, ironisnya ilmuwan tahu bahwa proyeknya harus dijual belikan. Dewasa ini sains sepenuhnya dikuasai oleh militer dan sistim ekonomi kapitalis global. Bisnis tetap bisnis, sains tidak bisa menghidupi dirinya sendiri dan akhirnya membunuh kehidupan ekologis.
Mengutip Robert Musil, matematika, Ibu sains alam eksak, nenek ilmu mesin juga ibu jauh sains yang memiliki semangat darinya, pada akhirnya,melahirkan gas beracun dan pesawat tempur. Dan, tujuannya, penulis menyimpulkan bahwa sains adalah mesin pembunuh biosfer kehidupan manusia.
Dari sainslah lahir sistim ekonomi global dan memicu pemanasan global yang membahayakan umat manusia dan kehidupannya. Salah satu ilmuwan abad ini Fritjop Capra dalam penelitiannya bahwa ilmu pengetahuan telah terjebak dalam jalur yang salah dengan menempatkan ilmu fisika sebagai panutan. Menurutnya, dunia sains sudah waktunya mengganti kiblat dari ilmu fisika—ilmu benda-benda mati—menuju ilmu biologi—ilmu tentang benda-benda hidup. Karena secara hirarkis mahluk hidup memiliki kompleksitas lebih tinggi ketimbang benda-benda mati.
Bahaya dari global warning penulis pernah menyampaikannya dalam tulisan yang berjudul Hancurnya Bumi:Ujung dari Global warning. Namun, bahaya kini sudah tidak dipedulikan manusia. Oleh, karena itu manusia merupakan pencipta sistim dan menciptakan bentuk-bentuk baru demi keuntungan ekonomi domain tanpa harus memikirkan bahaya. Pada akhirnya sistim pasarlah yang berbicara. Yang lemah bakal ditindas secara ekonomi. Dalam teori Chaos bahwa pasar merupakan sistim yang hidup dan terus bergerak. Teori usang Adam Smith pun ditinggalkan dengan mengemukakan bahwa dipasarlah proses demokrasi sepenuhnya berjalan dan hak asasi terjunjung.
Terbukti, mereka negara-negara besar (AS, Inggris, Australia, Israel) ribut perang ingin menguasai sumber daya alam di negara-negara lemah dan harus membunuh ribuan juta manusia. Indonesia satu-satunya negara yang taken for granted terhadap invansi mereka meski harus menjual sumber daya alam dan binatang langkanya termasuk manusianya yang berada diambang kemiskinan. Data World Bank tahun 2006 mengemukakan angka kemiskinan di Indonesia mencapai 37-39 juta jiwa dan jumlah pengangguran 10-12 juta jiwa diantara 100 juta angkatan kerja jiwa.
Ekspoitasi alam terus berlanjut meskipun peraturan lingkungan hidup terbaru muncul dalam masyarakat Internasional, produk ramah lingkungan, dan banyaknya perjuangan organisasi pencinta lingkungan dunia, namun deforestasi hutan, kepunahan satwa liar dalam jutaan tahun tak pernah berhenti. Pada Juli 2000, para Ilmuwan yang mencapai kutub Utara diatas kapal pemecah es Rusia Yamal berhadapan dengan suatu pemandangan yang aneh dan mengerikan suatu permukaan air terbuka luas, selebar satu mil, sebagai pengganti es tebal berabad-abad menutupi Samudra Artik (New York Times, (19/08), Tahun 2000). Terbukti, apakah bisa sains dan sistim ekonomi kapitalis globalisasi mempunyai solusi untuk mengatur iklim global terkendali lagi, membuat terumbu karang terbaru, membikin ozone buatan yang bisa melindungi kehidupan mendatang dari pemanasan global.
Adanya bencana artificial manusia bukan murni alam merupakan bukti dari pemanasan global yang dibuat manusia abad ini. Para Ilmuwan yang bertanggungjawab atas riset mereka tidak hanya secara intelektual namun juga secara moral. Sains juga menciptakan produk-produk baru seperti apa yang diungkapkan Jean Baudrillad bahwa di bagian lain dari Samudera Atlantik, kodok-kodok dan tikus tanpa kepala sedang dikloning di laboratorium-laboratorium pribadi, yang dilakukan sebagai persiapan untuk pengkloningan tubuh-tubuh manusia tanpa kepala yang nantinya akan dipergunakan sebagau sumber-sumber donasi organ tubuh.
Belum lagi, akibat dari sains melahirkan spesies baru yakni terjadi pada kasus Henrietta Lacks, sel-sel tumor yang diambil sebagai sampel dari tubuhnya yang kemudian dikembangbiakan di sebuah laboratorium akan terus berlanjut berkembang biak tanpa batas. Bahkan, sel-sel tersebut membentuk spesemen luar biasa dan mematikan sehingga menyebar ke seluruh dunia dan bahkan bisa hidup di luar angkasa, yaitu di permukaan Satelit AS Discoverer 17. Secara tidak sadar, kita dibunuh oleh perbuatan kita sendiri sebagai manusia. Manusia itu memang tidak pilih-pilih kasih; dia sendiri dengan senang hati akan bersedia menjadi kelinci percobaan seperti halnya makhluk-makhluk yang lain, baik yang hidup maupun yang mati.
Manusia dengan penuh semangat bermain-main dengan masa depannya sendiri sebagai sebuah spesies persis sebagaimana dia bermain-main dengan masa depan dari semua makhluk yang lain. Dalam upaya pencariannya yang membuta untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih besar lagi, manusia telah memprogram kehancurannya sendiri dengan keganasan yang sama kejamnya dengan caranya menghancurkan segala hal yang lain. Anda hampir-hampir tak bisa menuduh manusia itu sebagai bersifat egosentris. Manusia mengorbankan dirinya seperti juga mengorbankan segenap spesies lainnya dalam sebuah takdir yang asing dan bersifat coba-coba.
Percobaannya yang mengeluarkan Budget (anggaran nasional) banyak menelurkan bencana – bencana efek pengaruh global warning. Lantas, ujungnya bisa saja jaman es abad lalu kembali lagi yang menghancurkan kehidupan dinosaurus. Bukan berarti penulis pesimis, dan ini bisa saja mungkin terjadi bahwa dunia peradaban modern berjalan mundur bukan maju seperti perhitungan peledakan bom menuju titik awal yakni 0 artinya, menuju kehancuran. Selain itu, Penyakit era globalisasi pun semakin kompleks, mulai dari penyakit jiwa ( Schizoprhenia), AIDS, SARS belum lagi kanker kulit akibat dari radiasi matahari tidak bisa disembuhkan oleh para ahli-ahli di bidangnya tersebut.
Global warning merupakan pintu akhir dari segala batas menuju kepunahan spesies manusia dan organisme lainnya. Oleh karena itu, meski dunia terlambat menanggapinya, bencana-bencana tidak bisa dicegah dengan alat secanggih apapun yang siap menghancurkan ekosistim kehidupan bumi. Meskipun, bakal ada revolusi secara radikal, namun penulis tanpa harus menjadi pesimis memprediksi bahwa ini adalah proses involusi manusia dan mahluk hidup lainnya, seperti ilmu gravitasi yang ditemukan Ensteins bahwa benda jatuh kebawah, namun dewasa ini benda kembali pada asalnya, bukan lagi jatuh ke bawah.
24 April 2008
Aku Berjalan Sendiri
Diluar hari masih hujan. Ahh..akhir-akhir ini sering hujan. Padang yang biasanya panas mendadak jadi dingin. Aku merasa sangat kedinginan sekali. Sedingin semuannya yang melewatiku. Saat kututup mata ini, terbayang seakan aku berjalan didalam badai sendirian..ya sendirian. Aku kesepian. Kini semuanya merasa menjauhi. Dulu orang-orang yang biasa meminta bantuan kini mereka seakan tidak lagi mengenalku. Apakah ini pengaruh dari sistem, aku tak bisa mengambil kesimpulan.
Hidup ini terasa sangat berat. Kenapa aku bisa menjadi seperti ini. Mungkin ini kuasa Tuhan yang ingin memberikan pelajaran kepada ku. Tapi pelajarannya sangat berat dan susah untuk dipahami. Apa yang salah ini.
Lalu, aku ingat lagi dengan kata-kata sabar.
Lalu, aku bedo'a kepada tuhan. Aku mohon kekuatanNya untuk menjadikan aku lebih sabar.
ya semoga badai ini bisa kulewati.
Ibu...aku rindu Ibu....anakmu sedang dalam badai dan berjalan sendiri....
Hidup ini terasa sangat berat. Kenapa aku bisa menjadi seperti ini. Mungkin ini kuasa Tuhan yang ingin memberikan pelajaran kepada ku. Tapi pelajarannya sangat berat dan susah untuk dipahami. Apa yang salah ini.
Lalu, aku ingat lagi dengan kata-kata sabar.
Lalu, aku bedo'a kepada tuhan. Aku mohon kekuatanNya untuk menjadikan aku lebih sabar.
ya semoga badai ini bisa kulewati.
Ibu...aku rindu Ibu....anakmu sedang dalam badai dan berjalan sendiri....
23 April 2008
Dikadalin
Hari ini dan hari kemaren, peristiwa kadal mengadal melewati penggalan memori hidupku ini. kemarena aku jadi Anggota Tim pemeringkatan eGovernment. Pesertanya datang dari seluruh Provinsi se Sumatera. kebanyak dari mereka tidak tahu menahu masalah Teknologi Informasi dan yang jadi assesmentanya, orang yang pakar di bidang itu.
Yang namanya pemeringkatan pasti ujung-ujungnya adalah harapan menjadi nomor satu atau yang terbaik. Untuk itu segala usaha di coba oleh peserta. termasuk usaha kadal-mengadal ini.
Aku jadi tertawa sendiri. Karena mereka yang tidak paham dengan IT coba mengadali orang-orang yang nyata-nyata sudah pakar dengan IT. "kadal kok di kadalin".
Banyak kejadian lucu. Katanya e mail gak bisa dibuka lantaran laptopnya punya SO yang berbeda dengan mail server. "apa hubungannya ciiiing". hack yang menghack passwor user..kok password user yang di hack, bukan kah tujuan hacker itu mencoba sistem. pasti adminnya yang dikerjai. Pokoknya benar-benar nggak nyambung. Banyak dari mereka yang membawa pepesan kosong. yang nota bene kita tahu kalau mereka berbohong. akan tetapi mereka tidak tahu kalau kita tahu akan kebohongan mereka. Asyik kan.
Itu yang, pertama.
Trus yang kedua, aku ini adalah kadal TI. aku kadal acara, kadal apa aja. Kok ada juga orang yang mengadali ku?. Aku tahu kalau aku dikadalin...tapi susahnya aku tak bisa berkata, kalau aku tak rela dikalin..Sistem yang memebuat begitu. Siapa yang mengadalin aku...aku tak akan pernah menyebutnya. Biarkan saja.
Mboook yaaaa sabaaaaaar.
"kadal kok dikadalin"
hihihihihi
Yang namanya pemeringkatan pasti ujung-ujungnya adalah harapan menjadi nomor satu atau yang terbaik. Untuk itu segala usaha di coba oleh peserta. termasuk usaha kadal-mengadal ini.
Aku jadi tertawa sendiri. Karena mereka yang tidak paham dengan IT coba mengadali orang-orang yang nyata-nyata sudah pakar dengan IT. "kadal kok di kadalin".
Banyak kejadian lucu. Katanya e mail gak bisa dibuka lantaran laptopnya punya SO yang berbeda dengan mail server. "apa hubungannya ciiiing". hack yang menghack passwor user..kok password user yang di hack, bukan kah tujuan hacker itu mencoba sistem. pasti adminnya yang dikerjai. Pokoknya benar-benar nggak nyambung. Banyak dari mereka yang membawa pepesan kosong. yang nota bene kita tahu kalau mereka berbohong. akan tetapi mereka tidak tahu kalau kita tahu akan kebohongan mereka. Asyik kan.
Itu yang, pertama.
Trus yang kedua, aku ini adalah kadal TI. aku kadal acara, kadal apa aja. Kok ada juga orang yang mengadali ku?. Aku tahu kalau aku dikadalin...tapi susahnya aku tak bisa berkata, kalau aku tak rela dikalin..Sistem yang memebuat begitu. Siapa yang mengadalin aku...aku tak akan pernah menyebutnya. Biarkan saja.
Mboook yaaaa sabaaaaaar.
"kadal kok dikadalin"
hihihihihi
18 April 2008
Belajar Sabar
Kesabaran. Kata-katanya pendek tapi punya makna yang sangat dalam. Dalam menjalani hidup kata-kata itu sangat mempunyai peranan yang penting. Kita bisa menjadi dewasa berkat kesabaran. Kesabaran adalah menerima segala sesuatu tanpa perlu menyesalinya tapi selalu mencari jalan pemecahaan dari masalah yang di hadapi.
Banyak makna yang bisa diuraikan dari kesabaran.
Sabar dulu
Sabar saja
Marilah belajar sabar.
Uh..
Tapi hanya dengan kesabaran hari-hari yang terasa sulit bisa dilalui.
pelajaran sabar ini nampaknya tak akan pernah bertepi.
dan yang bisa dipetik dari semua ini adalah
sabar dengan keikhlasan bisa membuat kita bisa terus belajar dan kuat menghadapi segala cobaan.
Gezian-Gania, Mama...sekarang Mbok ya Sabar dulu yah..nak...?
Banyak makna yang bisa diuraikan dari kesabaran.
Sabar dulu
Sabar saja
Marilah belajar sabar.
Uh..
Tapi hanya dengan kesabaran hari-hari yang terasa sulit bisa dilalui.
pelajaran sabar ini nampaknya tak akan pernah bertepi.
dan yang bisa dipetik dari semua ini adalah
sabar dengan keikhlasan bisa membuat kita bisa terus belajar dan kuat menghadapi segala cobaan.
Gezian-Gania, Mama...sekarang Mbok ya Sabar dulu yah..nak...?
Subscribe to:
Posts (Atom)